Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 18 April 2011

Quantitativ Management

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan Kuantitatif Untuk manajemen melibatkan penggunaan teknik kuantitatif, seperti statistik, model informasi, dan simulasi komputer, untuk memperbaiki pengambilan keputusan.Pendekatan ini juga disebut riset operasi atau ilmu manajemen. 
Riset operasi, atau disebut riset operasional di Eropa, adalah cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model—seperti model matematika, statistika, dan algoritma—untuk mendapatkan nilai optimal atau nyaris optimal pada sebuah masalah yang kompleks. Riset operasi biasanya digunakan untuk mencari nilai maksimal (profit, performa lini perakitan, hasil panen, bandwith dll) atau nilai minimal (kerugian, risiko, biaya, dll) dari sebuah fungsi objektif. Riset operasi bertujuan membantu manajemen mendapatkan tujuannya melalui proses ilmiah.
  Sebagai contoh pendekatan kuantitatif, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis. (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.



Financial Management - Modal Kerja IV


Laba ditahan tahun 1996 Rp771,400. dan laba bersih tahun 1997 Rp 1,000,000 di asumsikan jika tidak diketahui data lainnya, maka dari neraca yang diperbandingan tersebut dapat secara langsung dibuat “Laporan Perubahan Modal Kerja” sebagai berikut 

PT. JAYA MAKMUR
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun 1998





 

Sumber Modal Kerja :

1)      Hasil Operasi : Laba                                        Rp. 521,900
 Depresiasi                               Rp.   83,500 
                                               -----------------   +
                                                Rp. 605,400
2)      Penjualan Saham                                             Rp. 600,000 
-----------------   +
       Rp1,205,400
Penggunaan Modal Kerja
1)      Pembelian Gedung                                          Rp.  400,000
2)      Pembelian Alat-alat Kantor                            Rp.  150,000
3)      Pembayaran Hutang Obligasi                         Rp.  150,000 
------------------  +
       Rp.  700,000
       ---------------  -
Kenaikan Modal Kerja                                                                               Rp.  505,400


            Dari laporan diatas maka PT JAYA MAKMUR mendapatkan  kenaikan modal kerja pada tahun 1998 sebesar Rp. 505,400 dimana sumbernya berasal dari hasil operasi dan penjualan saham.
Laporan modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan perubahan dalam sector atau pos tidak lancar (non current account). Tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan misalnya penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar.
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah keputusan yang mendasar pada perusahaan :
  • Penentuan jumlah optimal investasi dalam aktiva lancar
  • Penentuan kombinasi yang tepat antara pembelanjaan utang lancar dan utang jangka panjang untuk mendukung investasi dalam modal kerja.