Investasi adalah cara mengatur uang dengan maksud mendapatkan return yang lebih besar dimasa mendatang. Memilih investasi dengan cara :
1.Berdasarkan Risk rasio
2.Return investasi itu sendiri
Dan tabungan adalah investasi yang paling sedikit resikonya apa bila memilih investasi return dan risknya di amati dan di bandingkan dengan tabungan
Adapun resiko berinvestasi ada 2 hal yang paling ditakuti oleh investor 1.Turunya nilai investasi, 2.Sulitnya produk investasi itu dijual,
1.Turunya nilai investasi adalah jika kita berinvestasi kita harus memperhitungkan berapa persen penurunan 5 persen 15 persen 50 persen bahkan 100 persen, jangan mengharapkan keuntungan diinvestasi karena kerugian ada dimana, karena di dalam kerugian akan menuju kesuksesan.dan memperbanya pengalaman mengenai investasi
2. Sulitnya produk investasi itu dijual Rasio ini yang paling ditakuti karena apakah bias dijual/diuangkan kembali.sekarang orang senag berinvestasi kedalam emas karena emas mudah dijual.intinya sebelum meinvestasikan uang anda ketahui dulu mudah apa tidak untuk dijual kembali jangan sampai atau hindari investasi yang tidak bias dijual lagi.
Cara mengurangi resiko investasi dengan membuat portofolio investasi jika inginkan keuntungan kita harus berani mengambil resiko.
Proses keputusan investasi adalah sebagai berikut
1.penentuan tujuan apakah jangka panjang atau jangka pendek dan target return yang dicapai
2.Penentuan kebijakan investasi mengetahui Risk profil (karateristik resiko) apakah menghindari resiko atau mengabil resiko tersebut
Prinsip Prinsip Investasi ada lima prinsip1.risk dan return investasi,2.jangka panjang atau jangka pendek,3.market timing,4.konsentrasi dan diversifikasi,5.perlindungan terhadap modal
Risk and Return Investasi
Jenis-jenis Risiko dalam Investasi Saham di Pasar Modal
Risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian investasi dapat dikelompokan yaitu:
Systematic risk
Systematic risk disebut juga risiko pasar karena berkaitan dengan perubahaan yang terjadi di pasar secara keseluruhan, risiko ini terjadi karena kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti
Risiko inflasi
Inflasi akan mengurangi daya beli uang sehingga tingkat pengembalian setelah disesuaikan dengan inflasi dapat menurunkan hasil dari investasi tersebut.
Risiko nilai tukar mata uang (kurs)
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh nilai tukar mata uang asing menjadi risiko dalam investasi.
Risiko tingkat suku bunga
Jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku bunga, misalnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) akan naik ini dapat menarik minat investor saham untuk memindahkan dana ke Sertifikat Bank Indonesia, sehingga banyak yang akan menjual saham dan harga saham akan turun oleh karena itu perubahan suku bunga akan mempengaruhi variabelitas return suatu investasi.
Systematic risk disebut juga undiversible risk karena risiko ini tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio.
Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek
Timbulnya Hutang Jangka Panjang
Saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfa’at dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang misalnya obligasi atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
Keuntungan menarik obligasi
Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian
Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan.
Jenis Hutang Jangka Panjang
Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu :
Hutang Hipotik : Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang.
Hutang Obligasi : Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut.
Hutang Jangka Pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan mana yang lebih lama (PSAK No. 9 Buku SAK 1994). Jenis – jenis Hutang Jangka Pendek
Hutang Dagang
Hutang dagang atau account payable adalah jumlah uang yang masih harus
dibayarkan kepada pemasok, karena perusahaan melakukan pembelian
barang atau jasa. Salah satu contoh hutang dagang adalah pembelian barang
dagangan atau peralatan kantor secara kredit. Hutang ini tidak memerlukan
surat atau perjanjian tertulis sehingga pelaksanaannya didasarkan atas rasa
saling percaya.
Hutang wesel atau Promes
Hutang wesel atau promes adalah kewajiban yang dibuktikan dengan
janji tertulis tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
yang telah ditentukan di kemudian hari. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
hutang ini bersifat lebih formal dibandingkan dengan hutang dagang biasa.
Beban-beban yang masih harus dibayar (accrual liabilities)
Beban-beban yang harus dibayar adalah kewajiban terhadap beban – beban
yang telah terjadi, tapi belum dibayar karena belum jatuh tempo pada
akhir periode yang bersangkutan.
Hutang Deviden
Hutang deviden adalah deviden yang dapat dibayar sebagaimana
diumumkan oleh dewan komisaris perusahaan tapi pada akhir periode belum
dibayar dan dicatat sebagai hutang deviden
Market Timing
Perekonomian mempunyai siklus yang berulang-ulang seperti masa resesi dan pertumbuhan. sektor industri harus dilihat perkembangannya. Pemilihan sektor berpengaruh untuk pemilihan saham dan obligasi, misalnya menimbang sektor industri dan farmasii tahan terhadap resesi.
Konsentrasi dan Diversifikasi
Dalam dunia investasi, kita sering mendengar pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko total portofolio
Dalam dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio)
Melakukan diversifikasi untuk mendapatkan hasil investasi yang baik.
Perlindungan terhadap modal
Perlindungan modal dalam berinvestasi bisa di lakukan dengan cara melakukan penanaman modal atau berinvestasi.
Jadi perinsip maupun pengetahuan sumber sumber investasi sangat diperlukan sebelum berinvestasi agar tidak terpelosok dalam lobang yang dalam saran saya untuk berinvestasi sebaiknya anda mencaari cari info investasi apa yang prospek untuk masa mendatang agar uang yang kita investasikan bermanfaat dan berguna dan tidak sia sia.
0 komentar:
Posting Komentar